Psikologi Manajemen
Nama Anggota :
Ø Bimo Anggoro
Putro 12514183
Ø Firman Ardhan 14514281
Ø Syahrul
Ramadhan Saputra 1c514909
Ø Taufik
Ariyanto seno 1a514676
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
Ø Definisi Psikologi
Manajemen
Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Psikologi manajemen
adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan.
Kaitannya dengan
psikologi, dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi diketahui bahwa
unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan
manapun.
Pasalnya, ilmu
psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Ø Tujuan Psikologi
Manajemen
Ilmu psikologi
berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal
manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam
teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya
untuk produktivitas perusahaan.
Dengan adanya psikologi
manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas
meningkat.
Ø Pengertian Manajemen
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja
sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran
atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur,
memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Definisi tentang manajemen menurut ahli, diantaranya:
ü Prof.EijiOgawa
Manajemen adalah
Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk
system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih
dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan
sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
ü Mary Parker Follet
Berpendapat bahwa
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.
ü James A.F. Stoner
Berpendapat manajemen
dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan,
dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
ü William H. Newman
Manajemen adalah fungsi
yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
ü Harold Koontz
Dalam bukunya yang
berjudul “The Management Theory Jungle” menganggap pengertian
manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan
dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal
yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang
berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan
dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang
lain”.
Ø Jenis- Jenis Manajemen
·
Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat di pelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
·
Manajemen
Operasional
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dengan teknik produksi yang seefesien
mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
·
Manajemen
Pemasaran
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
·
Manajemen
Keuangan
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Ø Definisi Organisasi
Organisasi dapat
diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
dengan pola tertentu ,yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun
non fisik.
Menurut Rosenzweig,organisasi
dapat dipandang sebagai:
·
Sistem sosial,yaitu
orang-orang dalam kelompok.
·
Integrasi atau kesatuan
dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama.
·
Orang-orang yang
berorientasi dan berpedoman pada tujuan bersama.
Sedangkan Allen,
berpendapat:
Bahwa organisasi
adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja ,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan
hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama
secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Ø Karakteristik
Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
·
Punya maksud tertentu,
dan merupakan kumpulan berbagai manusia
·
Punya hubungan sekunder
(impersonal)
·
Punya tujuan yang
khusus dan terbatas
·
Punya kegiatan
kerjasama pendukung
·
Terintegrasi dalam
sistem sosial yang lebih luas
·
Menghasilkan barang dan
jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan
lingkungan.
Ø Dimensi Desain
Organisasi
Menurut Richard L. Daft
(1998:15) dimensi desain organisasi
terdiri dari 2 tipe yaitu:
Dimensi Struktural: yaitu dimensi yang menggambarkan
karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk
mengukur dan membandingkan organisasi.
Dimensi Kontekstual: yaitu dimensi yang menggambarkan keseluruhan
dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang
mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi
Ø Bentuk Desain
Organisasi
Bentuk dari desain
organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat
sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada
serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136).
Bentuk desain organisasi terdiri dari:
Organic
Pada organisasi:
Maka
dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat
sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk
melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit
serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
Mostly
Organic Pada organisasi:
Formalisasi
dan sentralisasi yang diterap kan berada di tingkat moderat. Selain itu
diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of
control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi
horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
Mechanistic
Pada organisasi:
Terdapat
ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi
yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu
penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat
vertical dan tertulis.
Mostl
Mechanistic Pada organisasi:
Terdapat
ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat,
adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang
bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam
organisasi tersebut.
Ø Definisi
Komunikasi
Banyak sekali kita jumpai pengertian komunikasi dalam literatur,
beberapa diantaranya menyatakan bahwa “Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu
komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi kalau dalam penyampaian berita tidak
di sampaikan secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam bentuk
distorsi”. Distorsi ini dapat terjadi karena seseorang mempersepsi lain dari
apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi. Oleh sebab itu komunikasi ini
sangat erat hubungannya dengan persepsi. Seseorang tidak akan dapat menangkap
makna atau pengetahuan yang dikomunikasikan.
Disini
saya akan membahas tentang pengertian komunikasi. Setiap saat semua orang
selalu berkomunikasi satu sama lain, tapi tidak semua orang mengetahui definisi
dari kata komunikasi itu sendiri. Kata komunikasi atau communication dalam
bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”,
communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai
asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang
mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005).
Secara
paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan maupun tal langsung melalui media
(Effendy, 2006).
Ø Dimensi-dimensi
Komunikasi
1. Isi
A
biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses
itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuaradi
dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah
diri kita. Memang,isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang
dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia.
Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita dapat membeda bedakan kategori dari jenis isi,misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakanperasaan.
2. Suara
Kita
dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon
yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang
dikatakan oleh A. kita juga perlumemikirkan tentang adanya suara-suara psikologis,
seperti misalnya pikiran B tentanghal-hal lain,
sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B
untuk mendengarkannya: ia tidakmemahami kata-kata yang
dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan
B adalah langsung. Tetapibanyak percakapan semacam itu,
terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain.
Suatu hal
yangdianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa
A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D.
Sebagaimana satu babberikut akan memperlihatkan,
bahwa struktur jaringan yang
dipergunakan oleh suatuorganisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antaranggotanya satus ama
lain.
4. Arah
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua,
yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah
merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang
mungkin dikatakan oleh A dan B,
sejauhmana pun gangguan suara ikut terlibat,
bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicaradengan B cara ini:
A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan
B hanya dapatmendengarkan, yaitu komunikasi satu arah;
atau A dapat berbicara dan B
dapat membalasberbicara kembali,
yaitu komuniksai dua arah.
Ø Definisi Pengaruh dan
Kunci Perubahan Perilaku Definisi pengaruh:
Dampak sangat berhubungan
erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa
antara dampak dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli
menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah dampak dan pengaruh merupakan
dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya merupakan kosep pokok dan
yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Ø Definisi pengaruh
menurut para ahli :
Pengertian
Pengaruh Menurut M. Suyanto :
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu.
Pengertian Pengaruh Menurut Albert R. Roberts & Gilber :
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh
orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
Pengertian Pengaruh Menurut Bertram Johannes Otto Schrieke :
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak
dapat diukur kepastiannya
Ø Kunci-Kunci Perubahan
Perilaku :
Perubahan merupakan
peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik.Masyarakat yang berubah
adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality)
baik.Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan
dari adanya daya intelektual dan perbuatan.Selanjutnya, tidak hanya membentuk
saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku yang akan
menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai
benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk
terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan
masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada
interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Secara definisi,
masyarakat adalh kumpulan individu-individu yang salingberinteraksi dan
memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu
lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang
tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang
terdiri dari satu individu kepribadian
Ø
Model-model
dalam Mempengaruhi Perilaku Orang Lain dan Peranannya dalam Psikologi Manajemen
Cara mempengaruhi orang
lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan
oleh Aristotles yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi
yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
1.
Logical
argument (logos), yaitu penyampaian ajakan
menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung
dalam komponen data.
2.
Psychological/
emotional argument (pathos), yaitu penyampaian
ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3. Argument
based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau
arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai
kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis
dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan
mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita
mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut Burgon &
Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar
komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar
lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu
antaranya;
1. Pendekatan
berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga
bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu
menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan
tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya,
bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan
pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3. Pendekatan
berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu
dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi
yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau
menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan
berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat
(memorable) oleh audience/ komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif
atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”
Ø Wewenang dan Peranan Wewenang
dalam Psikologi Manajemen
Wewenang merupakan
kemampuan yang diterima untuk mengambil keputusan dan untuk mendelegasikan
suatu tindakan (atau tidak).
1. Wewenang lini
Wewenang
lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu
atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang
perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan
melalui tingkatan organisasi.
2. Wewenang
staff
Wewenang
staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis
untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan
menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau
dengan menggabungkan ketiganya.
Daftar Pustaka
:
Sarwono, Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial
(Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Munandar, A.S. 2001.Psikologi Industri dan
Organisasi.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan
Organisasi.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Edgar, H Schein. (1991). Psikologi Organisasi.
Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo
Naja,Hasanuddin Rahman Daeng.2004.Manajemen Fit and
Proper Test.Yogyakarta:Pustaka Widyatama
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar
Manajemen Umum. Jakarta: Gunadarma
Robbin, S dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 1.
Jakarta: INDEKS
Robbin, S dan Coulter, M. (2004). Manajemen Jilid 2.
Jakarta: INDEKS
Budiardjo,
Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sumber / referensi :
ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar.PROF.DEDDYMULYANA,M.A,Ph.D.

Komentar
Posting Komentar